Permasalahan koperasi di Indonesia menjadi tugas bersama dalam mengembangkan koperasi. Hal ini karena koperasi memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Koperasi sebagian besar didirikan oleh masyarakat kerena prosesnya yang cukup mudah. Namun, dalam pengelolaan koperasi terdapat masalah yang dihadapi koperasi yang membuat koperasi sulit berkembang. Apa saja permasalahan koperasi di Indonesia? Ini dia ulasannya!
Apa Itu Koperasi?
Koperasi adalah badan usaha yang mempunyai anggota orang-perorangan atau badan hukum yang melandaskan semua kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi dan sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan atas azas kekeluargaan.
Azas kekeluargaan ini memiliki tujuan untuk memberikan kesejahteraan kepada para anggotanya dan membangun tatanan perekonomian Indonesia.
Selain itu, koperasi dimiliki dan dikelola oleh para anggotanya, dalam rangka memenuhi kepentingan bersama dalam bidang ekonomi.
Permasalahan Koperasi di Indonesia
Untuk itu, agar koperasi yang dikelola bisa memberikan dampak positif kepada anggotanya pada khususnya dan masyarakt pada umumnya, perlu untuk mengetahui sejak awal apa saja permasalahan koperasi di Indonesia. Hal ini untuk mengantisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan kedepannya. Berikut permasalahan koperasi di Indonesia!
Kurang Peminat
Tak kenal, maka tak sayang. Masih banyak masyarakat di Indonesia yang belum mengetahui koperasi dengan benar, mulai dari bagaimana menjadi anggota sampai cara mengelola koperasi dengan benar.
Kurangnya peminat ini juga karena adanya lembaga-lembaga yang bergerak di bidang pemberian modal, pemberian kredit dan layanan keuangan lainnya, seperti bank.
Untuk itu, masyarakat diharapkan bisa mengenal koperasi lebih jauh sehingga bisa berpartisipasi mengembangkan koperasi di Indonesia.
Baca juga: Cara Pinjam Uang di Koperasi
Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM)
Selain itu, permasalahan koperasi di Indonesia adalah kurangnya pemahaman dan kompetensi dari para pengelolanya, seperti pengurus dan pengawas. Hal ini membuat koperasi sulit berkembang, alhasil tidak tercapai kesejahteraan para anggotanya.
Walaupun format koperasi sederhana, tetapi masih dibutuhkan pemahaman dan kompentensi yang memadai dalam mengurus koperasi.
Satu di antaranya dalam mengurus arus transaksi keuangan koperasi yang mana adanya arus uang yang masuk dan keluar. Jangan sampai terjadi salah pencatatan yang berakibat fatal pada laporan keuangan secara makro. Karena itu, dibutuhkan pengurus koperasi yang kompeten di bidang keuangan atau akuntansi.
Dengan menggunakan Kuelap Core Banking System, memudahkan Anda untuk mengurus koperasi, mulai dari mengelola data keanggotaan koperasi, kegiatan retail antara lain kegiatan teller, pembukaan cabang, mengelola produk keuangan seperti simpanan dan pinjaman. Semua itu terintegrasi dengan sistem secara real-time dan bisa diakses di mana pun dan kapan pun.
Macetnya Piutang Anggota
Permasalahan koperasi lainnya yang sering ditemui adalah adanya piutang anggota yang macet. Hal ini terjadi karena adanya anggota koperasi yang terlambat membayar pinjamannya. Ditambah dengan pengelolaan arsip piutang yang kurang profesional yang menjadikan sulitnya melacak piutang anggota.
Seiring berjalannya waktu, tentu akan membuat keuangan koperasi bersamalah. Di sisi lain, untuk menjalankan operasional koperasi, koperasi harus membayar para karyawan koperasi. Bila terus terjadi, koperasi bisa berhenti beroperasi.
Susah memantau kondisi kesehatan koperasi? Melalui sistem koperasi digital, Kuelap Dashboard, membantu Anda untuk memantau kondisi kesehatan koperasi. Dengan sistem dari Kuelap, koperasi bisa memonitor kinerja koperasi, membuat laporan koperasi keuangan sampai membuat RAT (Rapat Anggota Tahunan). Anda tinggal download data yang dibutuhkan untuk RAT. Dengan cara ini, meminimalisir pengiriman dokumen RAT. Alhasil mengurangi penggunaan kertas berarti turut serta menjaga kelestarian alam.
Minimnya Pengawasan Pengurus
Agar koperasi bisa berjalan dengan baik, koperasi memerlukan pengawasan pengurus. Namun, kenyataannya, sering ditemukan masalah pada koperasi karena jarangnya badan pengawas dan pengurus koperasi memonitor kondisi koperasi. Hal ini membuat koperasi tidak dikelola dengan baik. Bisa tidak segera ditangani, koperasi menjadi sulit untuk berkembang.
Baca juga: Cara mengelola koperasi baru dengan mudah!
Pengelolaan Arsip Koperasi Kurang Efektif
Yang sering menjadi masalah dalam mengelola koperasi adalah pengelolaan arsip atau dokumen koperasi yang kurang efektif. Sebagian besar koperasi menggunakan sistem konvensional yang mana dokumen dalam bentuk arsip fisik yang disimpan di kantor koperasi. Hal ini tentunya menyulitkan pengurus koperasi untuk menemukan arsip bila dibutuhkan. Terlebih arsip tersebut telah tersimpan lama. Selain itu, arsip atau dokumen fisik tersebut sangat rawan hilang atau rusak akibat bencana alam.
Sistem pencatatan koperasi Anda masih manual? Dengan sistem koperasi digital yang dibangun oleh Kuelap ini menjadi solusi untuk mengelola koperasi secara digital. Sistem pencatatan akan dilakukan secara digital yang bisa diakses melalui perangkat desktop, tablet dan mobile di mana saja dan kapan saja. Anda tidak perlu khawatir data koperasi Anda tercecer karena semua data yang masuk akan teintegrasi dengan sistem secara real-time. Bahkan ketika jaringan internet tidak ada, Anda masih bisa meng-update data koperasi melalui Kuelap Field App atau Mobile Service App.
Itulah ulasan mengenai permasalahan koperasi di Indonesia. Karena itu, koperasi harus bisa mengantisipasi kendala yang berhubungan dengan koperasi, mulai dari sistem pencatatan, memantau kondisi koperasi dan sebagainya. Ketahui komparasi sistem koperasi digital Kuelap dan konvensional!
Silakan klik Ajukan Demo untuk mengetahui sistem koperasi digital dari Kuelap.id, nanti tim sales Kuelap akan menghubungi Anda.